Senin, 20 September 2010

KEUTAMAAN SHOLAT HAJAT

Sebagaimana shalat-shalat lainnya, shalat hajat memiliki keutamaan yang banyak.
Terutama, secara umum sebagai berikut.

1. Shalat hajat untuk seribu kebutuhan
Diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, bahwasanya ia berkata, "Saya
telah melihat di dalam kitab Imam Syafi'i r.a. di dalam tulisannya
bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan
(hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah.
Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca
Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun
sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan
(setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam,
kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada
Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Kemudian, bacalah sepuluh kali:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Setelah itu, mintalah segala kebutuhannya (hajat) kepada Allah SWT.
Atas izin Allah, akan terkabul.

Al-Hakim mengatakan, barangsiapa yang ingin melakukan shalat hajat,
maka hendaklah ia mandi dahulu pada malam Jumat. Lalu, kenakanlah
pakaian yang bersih. Kemudian, shalatlah menjelang pajar (subuh). Dan
berniat agar dikabulkan seluruh permintaannya yang diinginkan. Jika
Allah menghendaki akan terkabulkan.

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, ia berkata, "Saya --telah lama--
menemani (mengikuti) Abu Darda` untuk belajar (menuntut ilmu) darinya.
Menjelang ajalnya tiba, ia berkata, "Panggillah orang-orang dengan
(sebab) kematianku." Maka, aku pun memanggil orang-orang. Ketika aku
tiba kembali, rumahnya dan sekelilingnya telah penuh (oleh orang). Ia
berkata, "Bawalah aku keluar!" Maka, kami pun membawanya keluar
–rumahnya--. Ia berkata, "Dudukkanlah aku." Maka, kami pun
mendudukkannya. Kemudian, ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku
telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)
dengan sempurna, Allah `Azza Wajalla akan memberikannya apa yang
dipintanya, baik secara langsung (segera) maupun dengan diakhirkan
(ditunda)." Abu Darda berkata, "Janganlah kalian lalai di dalam
shalat, karena sesungguhnya tidak diterima (tidak bermakna) shalat
orang yang lalai. Maka, jika kalian biasa lalai di dalam shalat sunah,
maka jangalah membiasakan di dalam shalat fardhu." (HR Thabrani dan
Ahmad di dalam kitab Al-Kabiir)

Mereka yang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat

A. Menghidupkan Keledai yang Mati
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang
laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan
keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat,
setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, "Ya Allah, sesungguhnya saya
datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan
mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk
yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau
jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada
hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku
yang telah mati ini." Maka, keledai itu bangun seketika, lalu
mengibaskan kedua telinganya." (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad
cerita ini shahih)

B. Tercapainya Seluruh Hajat
Di dalam kitab Hasyiyatu Ibnu `Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam
shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat
Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah
Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu
sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini,
dan tercapai seluruh hajatnya.


========================
Spesifikasi buku:
Judul: Keajaiban Shalat Hajat --Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan
Penulis: Ibnu Thahir
Penerbit: QultumMedia, 2007
Website: http://www.qultummedia.com

=============

Buku ini sangat penting dimiliki. Sebab, shalat hajat adalah media
khusus yang diajarkan Rasulullah saw kepada umatkan untuk meminta
tolong dan mengadu dalam setiap keluhan serta kebutuha. Sementara,
manusia tidak bisa lepas dari permasalahan hidup, baik yang ringan
maupun yang berat.
Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah
seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik
wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada
Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan
"Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan
Ibnu Majah)

Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu
mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon
kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan
miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang
memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang
hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam
Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,

"Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat
dan dengan sikap sabar." (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus
dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau
permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan
shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah
dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam
mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di
dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits
Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa
melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu
kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa.
Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama
salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan
keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang
mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari
Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat
mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti
pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya
bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur,
atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat
hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan
keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada
yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana
yang terdapat di dalam bab "Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang
Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat"

Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat
hajat dan doa-doa mustajab.

Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan.
Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.

Sumber: http://www.opensubscriber.com/message/doa@yahoogroups.com/8824742.html

Keutamaan Sholat Hajat

May 7, '08 9:19 PM
for everyone

Sebagaimana shalat-shalat lainnya, shalat hajat memiliki keutamaan yang banyak.
Terutama, secara umum sebagai berikut.

1. Shalat hajat untuk seribu kebutuhan
Diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, bahwasanya ia berkata, "Saya
telah melihat di dalam kitab Imam Syafi'i r.a. di dalam tulisannya
bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan
(hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah.
Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca
Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun
sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan
(setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam,
kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada
Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Kemudian, bacalah sepuluh kali:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Setelah itu, mintalah segala kebutuhannya (hajat) kepada Allah SWT.
Atas izin Allah, akan terkabul.

Al-Hakim mengatakan, barangsiapa yang ingin melakukan shalat hajat,
maka hendaklah ia mandi dahulu pada malam Jumat. Lalu, kenakanlah
pakaian yang bersih. Kemudian, shalatlah menjelang pajar (subuh). Dan
berniat agar dikabulkan seluruh permintaannya yang diinginkan. Jika
Allah menghendaki akan terkabulkan.

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, ia berkata, "Saya --telah lama--
menemani (mengikuti) Abu Darda` untuk belajar (menuntut ilmu) darinya.
Menjelang ajalnya tiba, ia berkata, "Panggillah orang-orang dengan
(sebab) kematianku." Maka, aku pun memanggil orang-orang. Ketika aku
tiba kembali, rumahnya dan sekelilingnya telah penuh (oleh orang). Ia
berkata, "Bawalah aku keluar!" Maka, kami pun membawanya keluar
–rumahnya--. Ia berkata, "Dudukkanlah aku." Maka, kami pun
mendudukkannya. Kemudian, ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku
telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)
dengan sempurna, Allah `Azza Wajalla akan memberikannya apa yang
dipintanya, baik secara langsung (segera) maupun dengan diakhirkan
(ditunda)." Abu Darda berkata, "Janganlah kalian lalai di dalam
shalat, karena sesungguhnya tidak diterima (tidak bermakna) shalat
orang yang lalai. Maka, jika kalian biasa lalai di dalam shalat sunah,
maka jangalah membiasakan di dalam shalat fardhu." (HR Thabrani dan
Ahmad di dalam kitab Al-Kabiir)

Mereka yang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat

A. Menghidupkan Keledai yang Mati
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang
laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan
keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat,
setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, "Ya Allah, sesungguhnya saya
datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan
mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk
yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau
jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada
hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku
yang telah mati ini." Maka, keledai itu bangun seketika, lalu
mengibaskan kedua telinganya." (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad
cerita ini shahih)

B. Tercapainya Seluruh Hajat
Di dalam kitab Hasyiyatu Ibnu `Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam
shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat
Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah
Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu
sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini,
dan tercapai seluruh hajatnya.


========================
Spesifikasi buku:
Judul: Keajaiban Shalat Hajat --Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan
Penulis: Ibnu Thahir
Penerbit: QultumMedia, 2007
Website: http://www.qultummedia.com

=============

Buku ini sangat penting dimiliki. Sebab, shalat hajat adalah media
khusus yang diajarkan Rasulullah saw kepada umatkan untuk meminta
tolong dan mengadu dalam setiap keluhan serta kebutuha. Sementara,
manusia tidak bisa lepas dari permasalahan hidup, baik yang ringan
maupun yang berat.
Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah
seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik
wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada
Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan
"Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan
Ibnu Majah)

Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu
mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon
kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan
miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang
memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang
hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam
Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,

"Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat
dan dengan sikap sabar." (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus
dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau
permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan
shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah
dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam
mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di
dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits
Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa
melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu
kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa.
Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama
salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan
keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang
mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari
Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat
mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti
pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya
bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur,
atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat
hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan
keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada
yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana
yang terdapat di dalam bab "Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang
Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat"

Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat
hajat dan doa-doa mustajab.

Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan.
Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.

Sumber: http://www.opensubscriber.com/message/doa@yahoogroups.com/8824742.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar