Rabu, 14 April 2010

Information

Askum...

gimana kabar...?!?
Alhamdulillah saya buat blog yang judulnya mengenai "Berbagi Dan Saling Mengisi" jadi teman - teman bisa menyumbangkan tulisan apa saja yang mengandung pelajaran dan hikmah sehingga kita bisa berbagi dan saling mengisi, silahkan yang ingin menyedekahkan ilmunya kirim ke email saya "far.hani10@yahoo.com"

Alamat blog;
agusfarhan.blogspot.com
agusfarhani.blogspot.com
agusfarhaies.blogspot.com
agusfarhani.blogspot.com

tulisan anda akan dipublik ke orang-orang beserta nama anda dam anda juga bisa menglihat tulisan orang lain yang ikut bergabung.
trimakasih.

Waskum.

Terimakasih Bidadari Surgaku...

oleh Catur Suryopriyanto Rabu, 14\14\2010 M

Alhamdulillah..
Sesaat setelah kuselesaikan doa-doa dalam shalat malam ku, kuhampiri isteriku yang masih terlelap dalam tidurnya. Biasanya saat seperti jni isteriku telah menyelesaikan doa-doa malamnya.

“Mungkin hari ini hari yang melelahkannya..” pikirku. Kutatap dalam-dalam wajah isteriku, tampak semburat kelelahan di wajahnya. Memang beberapa hari ini anak kami selalu rewel di malam hari, karena demam yang menyerangnya. Tapi di balik kelelahannya, masih kulihat senyum dalam tidurnya. Memang benar nasihat bijak yang sering kudengar, ”Jika kau sedang marah pada seseorang, maka tataplah wajahnya disaat tidur, niscaya kemarahanmu akan sirna”. Malam ini kubuktikan nasehat bijak itu. Menatap wajahnya disaat tidur seperti ini, membuatku sulit untuk mempertahankan kemarahan jika kami sedang berselisih paham.

Sejenak kuteteskan air mataku. Wanita ini begitu sabar mendampingiku, dalam susah dan senang kehidupan keluarga kami. Teringat saat pertama kali kami menikah, pekerjaan yang kujalani saat itu harus ku tinggalkan, karena sesuatu yang menurutku sangat prinsip, menyangkut sistem kerja yang diterapkan di perusahaan tempat ku bekerja. Saat itu usia pernikahan kami baru 3 hari. Dengan sabarnya dia berkata ”Ya, sabar aja bi.. rizki itu kan datangnya dari Allah, lewat jalan apapun juga kalau Allah telah menentukan maka pasti akan sampai juga ke kita..”

Hari demi hari yang mungkin menurutku menyulitkannya, dapat dihadapinya dengan sabar. Uang belanja yang tidak seberapa harus bisa dipotong untuk cicilan rumah dan cicilan motor second yang menjadi kebutuhan bagi kami karena posisi rumah kami yang tidak dijangkau kendaraan umum. Tapi hal itu tak membuatnya jadi berhenti berkreasi dalam memasak, dengan bahan seadanya tetap dapat dihasilkan menu masakan yang lezat menurutku. Hingga akhirnya kondisi keuangan keluarga kami mulai membaik seiring hadirnya buah hati kami. Walaupun tetap ada masa sulit yang harus dihadapinya, yaitu kesabarannya harus diuji lagi. Setelah seminggu anakku lahir, isteriku harus kehilangan ibunya, menghadap Allah SWT.

Alhamdulillah..
Tak terasa ramadhan tahun ini menjadi ramadhan ketiga dalam pernikahan kami. Kami harus mempersiapkannya lebih baik lagi, banyak target-target ramadhan tahun kemarin yang gagal kami capai. Mungkin karena kami kurang pandai mengatur waktu terutama saat-saat mulai hadirnya jundi kecil kami. Tapi tekad kembali kami kuatkan, bahwa ramadhan tahun ini harus menjadi ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Sesaat ku tersentak dan tersadar dari lamunanku. Isteriku bangun dari tidurnya, seiring gema puji-pujian di masjid komplek terdengar merdu. Terimakasih isteriku.. terimakasih bidadari surgaku.. kau telah merelakan waktumu untuk menua bersamaku.. mendidik anak-anak kita agar tetap selalu memberikan manfaat.. untuk pengembangan umat.

Ya Allah bantu kami.. Jadikan Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Terimakasih Bidadari Surgaku...

oleh Catur Suryopriyanto Rabu, 14/04/2010 05:53

Alhamdulillah..
Sesaat setelah kuselesaikan doa-doa dalam shalat malam ku, kuhampiri isteriku yang masih terlelap dalam tidurnya. Biasanya saat seperti jni isteriku telah menyelesaikan doa-doa malamnya.

“Mungkin hari ini hari yang melelahkannya..” pikirku. Kutatap dalam-dalam wajah isteriku, tampak semburat kelelahan di wajahnya. Memang beberapa hari ini anak kami selalu rewel di malam hari, karena demam yang menyerangnya. Tapi di balik kelelahannya, masih kulihat senyum dalam tidurnya. Memang benar nasihat bijak yang sering kudengar, ”Jika kau sedang marah pada seseorang, maka tataplah wajahnya disaat tidur, niscaya kemarahanmu akan sirna”. Malam ini kubuktikan nasehat bijak itu. Menatap wajahnya disaat tidur seperti ini, membuatku sulit untuk mempertahankan kemarahan jika kami sedang berselisih paham.

Sejenak kuteteskan air mataku. Wanita ini begitu sabar mendampingiku, dalam susah dan senang kehidupan keluarga kami. Teringat saat pertama kali kami menikah, pekerjaan yang kujalani saat itu harus ku tinggalkan, karena sesuatu yang menurutku sangat prinsip, menyangkut sistem kerja yang diterapkan di perusahaan tempat ku bekerja. Saat itu usia pernikahan kami baru 3 hari. Dengan sabarnya dia berkata ”Ya, sabar aja bi.. rizki itu kan datangnya dari Allah, lewat jalan apapun juga kalau Allah telah menentukan maka pasti akan sampai juga ke kita..”

Hari demi hari yang mungkin menurutku menyulitkannya, dapat dihadapinya dengan sabar. Uang belanja yang tidak seberapa harus bisa dipotong untuk cicilan rumah dan cicilan motor second yang menjadi kebutuhan bagi kami karena posisi rumah kami yang tidak dijangkau kendaraan umum. Tapi hal itu tak membuatnya jadi berhenti berkreasi dalam memasak, dengan bahan seadanya tetap dapat dihasilkan menu masakan yang lezat menurutku. Hingga akhirnya kondisi keuangan keluarga kami mulai membaik seiring hadirnya buah hati kami. Walaupun tetap ada masa sulit yang harus dihadapinya, yaitu kesabarannya harus diuji lagi. Setelah seminggu anakku lahir, isteriku harus kehilangan ibunya, menghadap Allah SWT.

Alhamdulillah..
Tak terasa ramadhan tahun ini menjadi ramadhan ketiga dalam pernikahan kami. Kami harus mempersiapkannya lebih baik lagi, banyak target-target ramadhan tahun kemarin yang gagal kami capai. Mungkin karena kami kurang pandai mengatur waktu terutama saat-saat mulai hadirnya jundi kecil kami. Tapi tekad kembali kami kuatkan, bahwa ramadhan tahun ini harus menjadi ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Sesaat ku tersentak dan tersadar dari lamunanku. Isteriku bangun dari tidurnya, seiring gema puji-pujian di masjid komplek terdengar merdu. Terimakasih isteriku.. terimakasih bidadari surgaku.. kau telah merelakan waktumu untuk menua bersamaku.. mendidik anak-anak kita agar tetap selalu memberikan manfaat.. untuk pengembangan umat.

Ya Allah bantu kami.. Jadikan Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Kamis, 08 April 2010

Kamis, 08 April 2010M
KEKASIH HATIKU
Kecantikan laksana Tirza
Juwita laksana Paris
Jiwa laksana bala tentara dengan panji-panjinya
Tatapan matamu tertuju padaku, kegundahan merayap karenanya
Rambut bagaikan kawanan domba yang bergelombang turun dari gunung
Gigi bagaikan kawanan domba yang keluar dari tempat pembasuhan, semua beranak kembar
Bibir laksana merah delima ranum di balik senyum menggetarkan hati
Bagaikan belahan buah delima pelipis di balik telekung
Permaisuri berserakan, selir betebaran, dan dara-dara tak terbilang banyaknya, hanya engkau satu-satunya merpatiku, idam-idamanku
Satu-satunya anak ibu kesayangan bagi yang melahirkannya
Puteri-puteri melihat dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya
Muncul laksana fajar merekah
Indah bagaikan bulan purnama
Bercahaya bagaikan surya
Dahsyat bagaikan bala tentara dengan panji-panjinya
“Siapakah dia?”


By;Berbagi dan saling mengisi.
Kamis, 08 April 2010M
KEKASIH HATIKU
Kecantikan laksana Tirza
Juwita laksana Paris
Jiwa laksana bala tentara dengan panji-panjinya
Tatapan matamu tertuju padaku, kegundahan merayap karenanya
Rambut bagaikan kawanan domba yang bergelombang turun dari gunung
Gigi bagaikan kawanan domba yang keluar dari tempat pembasuhan, semua beranak kembar
Bibir laksana merah delima ranum di balik senyum menggetarkan hati
Bagaikan belahan buah delima pelipis di balik telekung
Permaisuri berserakan, selir betebaran, dan dara-dara tak terbilang banyaknya, hanya engkau satu-satunya merpatiku, idam-idamanku
Satu-satunya anak ibu kesayangan bagi yang melahirkannya
Puteri-puteri melihat dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya
Muncul laksana fajar merekah
Indah bagaikan bulan purnama
Bercahaya bagaikan surya
Dahsyat bagaikan bala tentara dengan panji-panjinya
“Siapakah dia?”


By;Berbagi dan saling mengisi.

Rabu, 07 April 2010

Cinta Sesungguhnya

Cinta Yang Sesungguhnya…
by Berbagi Rabu, 07 April 2010
Cinta yang sejati adalah cinta yang tetap akan menerima apapun yang akan cinta berikan kepada kita. Memeluk tangis lebih mesra dari memeluk kebahagiaan, menghiasi luka yang tergurat dengan tawa yang lebih rekah dari kemarin.Cinta yang sejati ialah ketika orang yang kita cintai memilih apa yang terbaik untuk dirinya dan kita menyulam semangat baginya untuk mengapai semua mimpi2nya.Mencintai bukan berarti harus memiliki ialah sebuah penggalan kata bijak yang telah tercipta jutaan tahun yang lalu, dengan demikian berati tak selamanya cinta itu dapat memiliki.Namun bila kita telah mencintai seseorang dengan tulus maka kita akan merasa memiliki apa yang harus kita perjuangkan untuknya.Kita akan tetap bertahan meski ia menyuruh kita pergi.Kita akan tetap menantinya walau ia menyuruh kita berlari.Cinta yang sejati adalah ketika air matamu menitik dan kau menghapusnya karena kau tak ingin ia bersedih, ia lah tawa ketika saat itu hati mu tersakiti, cinta saat kau memeluknya meski kau tau saat itu ia bersedih karena cintanya bukan dirimu.Cinta sejati ialah ketika aku menuliskan kata2 ini dan ia tersenyum dengan bahagia karena ia dicintai oleh orang yang akan selalu ada untuknya meski hatinya bukan untukku...Cinta sejati ialah apa yg kita miliki untuk mewujudkan mimpi abadi …Cinta sejati ialah ketika aku melihat matanya dan memeluknya...karena aku tahu aku akan kehilangan dirinya...






nb;mohon saling mengisi yach.