Rabu, 11 Mei 2011

Situs Penjualan Software-Aplikasi Database

http://www.software-id.com/central.php?aksi=software_detil&kode=software-akademik-universitas

Situs Doa Sehari-hari

http://iwanuwg.files.wordpress.com/2009/08/hadist-dan-doa.pdf

Senin, 20 September 2010

KEUTAMAAN SHOLAT HAJAT

Sebagaimana shalat-shalat lainnya, shalat hajat memiliki keutamaan yang banyak.
Terutama, secara umum sebagai berikut.

1. Shalat hajat untuk seribu kebutuhan
Diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, bahwasanya ia berkata, "Saya
telah melihat di dalam kitab Imam Syafi'i r.a. di dalam tulisannya
bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan
(hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah.
Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca
Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun
sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan
(setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam,
kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada
Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Kemudian, bacalah sepuluh kali:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Setelah itu, mintalah segala kebutuhannya (hajat) kepada Allah SWT.
Atas izin Allah, akan terkabul.

Al-Hakim mengatakan, barangsiapa yang ingin melakukan shalat hajat,
maka hendaklah ia mandi dahulu pada malam Jumat. Lalu, kenakanlah
pakaian yang bersih. Kemudian, shalatlah menjelang pajar (subuh). Dan
berniat agar dikabulkan seluruh permintaannya yang diinginkan. Jika
Allah menghendaki akan terkabulkan.

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, ia berkata, "Saya --telah lama--
menemani (mengikuti) Abu Darda` untuk belajar (menuntut ilmu) darinya.
Menjelang ajalnya tiba, ia berkata, "Panggillah orang-orang dengan
(sebab) kematianku." Maka, aku pun memanggil orang-orang. Ketika aku
tiba kembali, rumahnya dan sekelilingnya telah penuh (oleh orang). Ia
berkata, "Bawalah aku keluar!" Maka, kami pun membawanya keluar
–rumahnya--. Ia berkata, "Dudukkanlah aku." Maka, kami pun
mendudukkannya. Kemudian, ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku
telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)
dengan sempurna, Allah `Azza Wajalla akan memberikannya apa yang
dipintanya, baik secara langsung (segera) maupun dengan diakhirkan
(ditunda)." Abu Darda berkata, "Janganlah kalian lalai di dalam
shalat, karena sesungguhnya tidak diterima (tidak bermakna) shalat
orang yang lalai. Maka, jika kalian biasa lalai di dalam shalat sunah,
maka jangalah membiasakan di dalam shalat fardhu." (HR Thabrani dan
Ahmad di dalam kitab Al-Kabiir)

Mereka yang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat

A. Menghidupkan Keledai yang Mati
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang
laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan
keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat,
setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, "Ya Allah, sesungguhnya saya
datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan
mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk
yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau
jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada
hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku
yang telah mati ini." Maka, keledai itu bangun seketika, lalu
mengibaskan kedua telinganya." (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad
cerita ini shahih)

B. Tercapainya Seluruh Hajat
Di dalam kitab Hasyiyatu Ibnu `Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam
shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat
Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah
Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu
sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini,
dan tercapai seluruh hajatnya.


========================
Spesifikasi buku:
Judul: Keajaiban Shalat Hajat --Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan
Penulis: Ibnu Thahir
Penerbit: QultumMedia, 2007
Website: http://www.qultummedia.com

=============

Buku ini sangat penting dimiliki. Sebab, shalat hajat adalah media
khusus yang diajarkan Rasulullah saw kepada umatkan untuk meminta
tolong dan mengadu dalam setiap keluhan serta kebutuha. Sementara,
manusia tidak bisa lepas dari permasalahan hidup, baik yang ringan
maupun yang berat.
Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah
seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik
wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada
Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan
"Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan
Ibnu Majah)

Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu
mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon
kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan
miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang
memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang
hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam
Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,

"Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat
dan dengan sikap sabar." (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus
dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau
permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan
shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah
dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam
mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di
dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits
Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa
melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu
kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa.
Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama
salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan
keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang
mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari
Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat
mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti
pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya
bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur,
atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat
hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan
keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada
yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana
yang terdapat di dalam bab "Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang
Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat"

Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat
hajat dan doa-doa mustajab.

Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan.
Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.

Sumber: http://www.opensubscriber.com/message/doa@yahoogroups.com/8824742.html

Keutamaan Sholat Hajat

May 7, '08 9:19 PM
for everyone

Sebagaimana shalat-shalat lainnya, shalat hajat memiliki keutamaan yang banyak.
Terutama, secara umum sebagai berikut.

1. Shalat hajat untuk seribu kebutuhan
Diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, bahwasanya ia berkata, "Saya
telah melihat di dalam kitab Imam Syafi'i r.a. di dalam tulisannya
bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan
(hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah.
Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca
Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun
sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan
(setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam,
kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada
Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Kemudian, bacalah sepuluh kali:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Setelah itu, mintalah segala kebutuhannya (hajat) kepada Allah SWT.
Atas izin Allah, akan terkabul.

Al-Hakim mengatakan, barangsiapa yang ingin melakukan shalat hajat,
maka hendaklah ia mandi dahulu pada malam Jumat. Lalu, kenakanlah
pakaian yang bersih. Kemudian, shalatlah menjelang pajar (subuh). Dan
berniat agar dikabulkan seluruh permintaannya yang diinginkan. Jika
Allah menghendaki akan terkabulkan.

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, ia berkata, "Saya --telah lama--
menemani (mengikuti) Abu Darda` untuk belajar (menuntut ilmu) darinya.
Menjelang ajalnya tiba, ia berkata, "Panggillah orang-orang dengan
(sebab) kematianku." Maka, aku pun memanggil orang-orang. Ketika aku
tiba kembali, rumahnya dan sekelilingnya telah penuh (oleh orang). Ia
berkata, "Bawalah aku keluar!" Maka, kami pun membawanya keluar
–rumahnya--. Ia berkata, "Dudukkanlah aku." Maka, kami pun
mendudukkannya. Kemudian, ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku
telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)
dengan sempurna, Allah `Azza Wajalla akan memberikannya apa yang
dipintanya, baik secara langsung (segera) maupun dengan diakhirkan
(ditunda)." Abu Darda berkata, "Janganlah kalian lalai di dalam
shalat, karena sesungguhnya tidak diterima (tidak bermakna) shalat
orang yang lalai. Maka, jika kalian biasa lalai di dalam shalat sunah,
maka jangalah membiasakan di dalam shalat fardhu." (HR Thabrani dan
Ahmad di dalam kitab Al-Kabiir)

Mereka yang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat

A. Menghidupkan Keledai yang Mati
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang
laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan
keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat,
setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, "Ya Allah, sesungguhnya saya
datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan
mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk
yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau
jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada
hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku
yang telah mati ini." Maka, keledai itu bangun seketika, lalu
mengibaskan kedua telinganya." (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad
cerita ini shahih)

B. Tercapainya Seluruh Hajat
Di dalam kitab Hasyiyatu Ibnu `Aabidiin, disebutkan bahwa di dalam
shalat hajat, pada rakaat pertama dibaca surah Al-Fatihah dan ayat
Kursi tiga kali kemudian pada tiga rakaat sisanya dibaca surah
Al-Fatihan dan Al-Ikhlash, Al-Falak, dan An-Nas satu kali. Maka itu
sebanding dengan Lailatul Qadr . Guru-gurunya melaksanakan shalat ini,
dan tercapai seluruh hajatnya.


========================
Spesifikasi buku:
Judul: Keajaiban Shalat Hajat --Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan
Penulis: Ibnu Thahir
Penerbit: QultumMedia, 2007
Website: http://www.qultummedia.com

=============

Buku ini sangat penting dimiliki. Sebab, shalat hajat adalah media
khusus yang diajarkan Rasulullah saw kepada umatkan untuk meminta
tolong dan mengadu dalam setiap keluhan serta kebutuha. Sementara,
manusia tidak bisa lepas dari permasalahan hidup, baik yang ringan
maupun yang berat.
Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah
seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik
wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada
Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan
"Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan
Ibnu Majah)

Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu
mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon
kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan
miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang
memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang
hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam
Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,

"Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat
dan dengan sikap sabar." (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus
dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau
permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan
shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah
dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam
mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di
dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits
Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa
melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu
kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa.
Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama
salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan
keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang
mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari
Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat
mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti
pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya
bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur,
atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat
hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan
keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada
yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk
membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana
yang terdapat di dalam bab "Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang
Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat"

Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat
hajat dan doa-doa mustajab.

Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan.
Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.

Sumber: http://www.opensubscriber.com/message/doa@yahoogroups.com/8824742.html

Keutamaan Menghafal Al Qur'an

"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).

Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Quran-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW :"Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah SAW bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!". Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda: "Pelajarilah Al Quran dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Quran- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: :"Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)

Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

Ibnu Mas'ud berkata :"Rumah yang paling kosong dan lenggang adalah rumah yang tidak mengandung sedikitpun bagian dari Kitab Allah SWT" (Diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Mas'ud secara Mauquf. Ia berkata: sebagian mereka memarfu'kannya, demikian juga dikatakan oleh Adz Dzahabi (1/566).)

Ternyata, menghafal al-qur’an itu kewajiban semua muslim dam muslimah!

Apa sih fungsinya menghafal al-qur’an itu? Banyak!

1. Mencegah kepikunan.

Ternyata sering memaksa diri kita untuk menghafal ayat-ayat cinta ini mengasah daya ingat kita.

2. Orang tuanya dari seorang anak yang hafal al-qur’an akan mendapat kenikmatan di akhirat.

Dijanjikan oleh Allah, bahwa Allah SWT akan menghadiahkan mahkota kepada mereka. Dan anak ini dapat membawa 10 orang ke syurga bersamanya. Tetapi membawa 10 orang ini juga bagi saya bukanlah literally memberikan list 10 orang kepada Allah untuk dibawa bersama ke syurga. Maksudnya, pada saat kita berusaha menghafal al-qur’an insyaAllah kita mengetahui arti dari ayat-ayat cinta ini. Dan pada saat kita paham akan maksudnya, kita juga mengapplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari kita. Dan insyaAllah hal ini bisa mempengaruhi orang-orang dilingkungan sekitar kita. Intinya mereka juga termotivasi untuk mengamalkan hukum-hukum Allah SWT. Wallahu alam.

3. Mendapat pahala yang besar yaitu Syurga

Semakin banyak ayat yang kita baca dan hafal, akan semakin tinggi derajat syurga yang kita dapat. Logisch kan.

Wow! Subhannallahu! Tapi gimana sih caranya biar lebih mudah menghafal al-qur’an? Ini nih kiat-kiat menghafalnya:

1. Fase Persiapan

  • Dengan menanamkan kecintaan dan keagungan pada Al-Qur’an
  • Dengan membenarkan dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an
  • Memperbanyak baca Al-Qur’an dan mengulang ayat-ayat yang akan kita hafal
  • Menetapkan dan menata maknaiyah dan rohaniyah (menata niat dan motivasi)
  • Banyak bergaul dengan orang-orang yang hafal Al-Qur’an
  • Jangan lupa meminta dan berdoa kepada Allah untuk dimudahkan.

2. Fase Pelaksanaan

  • Ikhlaskan niat, perbarui niat
  • Pilih waktu-waktu yang tepat untuk lebih mudah menghafal.
    • Jangan menghafal pada waktu lagi stress…yang ada malah stress :p
  • Pilih tempat.
    • Mungkin untuk mengingat surat Al-Baqarah, pergi ke taman untuk mengingat… jadi ingat….such as: Oh aku dulu menghafal Al-baqarah di taman, pada saat itu ingatnya ini, hafalnya itu. Jadi ada kenangan tersendiri. Cieeehh…
  • Pilih moment
    • Misal pada saat menunggu kelahiran seorang anak
    • Menunggu waktu pernikahan
    • Pernah ada cerita, ada seorang yang terkena lumpuh setelah kecelakaan. Pada saat lumpuhnya, alhamdulillah si fulan ini justru memotivasi dirinya untuk menghafal al-Qur’an. Dan alhamdulillah dalam waktu 4 bulan, si Fulan ini berhasil menghafal al-Qur’an. Dan alhamdulillah pada saat si Fulan ini selesai menghafal, dia diberi kenikmatan oleh Allah SWT. Diberi kesembuhan dari
    • lumpuhnya! Subhannallahu.
  • Menggunakan Al-Qur’an yang sama
  • Mengikat satu ayat dengan ayat yang lain
  • Memberi perhatian pada ayat-ayat yang hampir sama
  • Mengiringi dengan amalan-amalan baik
  • Memahami isi dan kandungannya.

Sebenarnya inti keberhasilan adalah niat dan usaha. Kuatkanlah niat dan insyaAllah membawa keberhasilan. Tentu saja diiringi dengan usaha yang tidak kalah kuatnya. Dan selain itu, siapkan target! Misal nih…dalam 1 minggu menghafal 2 surat pendek. dalam 1 bulan or 2 bulan menghafal 1 juz. :)

Semoga bermanfaat!

Rabu, 14 April 2010

Information

Askum...

gimana kabar...?!?
Alhamdulillah saya buat blog yang judulnya mengenai "Berbagi Dan Saling Mengisi" jadi teman - teman bisa menyumbangkan tulisan apa saja yang mengandung pelajaran dan hikmah sehingga kita bisa berbagi dan saling mengisi, silahkan yang ingin menyedekahkan ilmunya kirim ke email saya "far.hani10@yahoo.com"

Alamat blog;
agusfarhan.blogspot.com
agusfarhani.blogspot.com
agusfarhaies.blogspot.com
agusfarhani.blogspot.com

tulisan anda akan dipublik ke orang-orang beserta nama anda dam anda juga bisa menglihat tulisan orang lain yang ikut bergabung.
trimakasih.

Waskum.

Terimakasih Bidadari Surgaku...

oleh Catur Suryopriyanto Rabu, 14\14\2010 M

Alhamdulillah..
Sesaat setelah kuselesaikan doa-doa dalam shalat malam ku, kuhampiri isteriku yang masih terlelap dalam tidurnya. Biasanya saat seperti jni isteriku telah menyelesaikan doa-doa malamnya.

“Mungkin hari ini hari yang melelahkannya..” pikirku. Kutatap dalam-dalam wajah isteriku, tampak semburat kelelahan di wajahnya. Memang beberapa hari ini anak kami selalu rewel di malam hari, karena demam yang menyerangnya. Tapi di balik kelelahannya, masih kulihat senyum dalam tidurnya. Memang benar nasihat bijak yang sering kudengar, ”Jika kau sedang marah pada seseorang, maka tataplah wajahnya disaat tidur, niscaya kemarahanmu akan sirna”. Malam ini kubuktikan nasehat bijak itu. Menatap wajahnya disaat tidur seperti ini, membuatku sulit untuk mempertahankan kemarahan jika kami sedang berselisih paham.

Sejenak kuteteskan air mataku. Wanita ini begitu sabar mendampingiku, dalam susah dan senang kehidupan keluarga kami. Teringat saat pertama kali kami menikah, pekerjaan yang kujalani saat itu harus ku tinggalkan, karena sesuatu yang menurutku sangat prinsip, menyangkut sistem kerja yang diterapkan di perusahaan tempat ku bekerja. Saat itu usia pernikahan kami baru 3 hari. Dengan sabarnya dia berkata ”Ya, sabar aja bi.. rizki itu kan datangnya dari Allah, lewat jalan apapun juga kalau Allah telah menentukan maka pasti akan sampai juga ke kita..”

Hari demi hari yang mungkin menurutku menyulitkannya, dapat dihadapinya dengan sabar. Uang belanja yang tidak seberapa harus bisa dipotong untuk cicilan rumah dan cicilan motor second yang menjadi kebutuhan bagi kami karena posisi rumah kami yang tidak dijangkau kendaraan umum. Tapi hal itu tak membuatnya jadi berhenti berkreasi dalam memasak, dengan bahan seadanya tetap dapat dihasilkan menu masakan yang lezat menurutku. Hingga akhirnya kondisi keuangan keluarga kami mulai membaik seiring hadirnya buah hati kami. Walaupun tetap ada masa sulit yang harus dihadapinya, yaitu kesabarannya harus diuji lagi. Setelah seminggu anakku lahir, isteriku harus kehilangan ibunya, menghadap Allah SWT.

Alhamdulillah..
Tak terasa ramadhan tahun ini menjadi ramadhan ketiga dalam pernikahan kami. Kami harus mempersiapkannya lebih baik lagi, banyak target-target ramadhan tahun kemarin yang gagal kami capai. Mungkin karena kami kurang pandai mengatur waktu terutama saat-saat mulai hadirnya jundi kecil kami. Tapi tekad kembali kami kuatkan, bahwa ramadhan tahun ini harus menjadi ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Sesaat ku tersentak dan tersadar dari lamunanku. Isteriku bangun dari tidurnya, seiring gema puji-pujian di masjid komplek terdengar merdu. Terimakasih isteriku.. terimakasih bidadari surgaku.. kau telah merelakan waktumu untuk menua bersamaku.. mendidik anak-anak kita agar tetap selalu memberikan manfaat.. untuk pengembangan umat.

Ya Allah bantu kami.. Jadikan Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Terimakasih Bidadari Surgaku...

oleh Catur Suryopriyanto Rabu, 14/04/2010 05:53

Alhamdulillah..
Sesaat setelah kuselesaikan doa-doa dalam shalat malam ku, kuhampiri isteriku yang masih terlelap dalam tidurnya. Biasanya saat seperti jni isteriku telah menyelesaikan doa-doa malamnya.

“Mungkin hari ini hari yang melelahkannya..” pikirku. Kutatap dalam-dalam wajah isteriku, tampak semburat kelelahan di wajahnya. Memang beberapa hari ini anak kami selalu rewel di malam hari, karena demam yang menyerangnya. Tapi di balik kelelahannya, masih kulihat senyum dalam tidurnya. Memang benar nasihat bijak yang sering kudengar, ”Jika kau sedang marah pada seseorang, maka tataplah wajahnya disaat tidur, niscaya kemarahanmu akan sirna”. Malam ini kubuktikan nasehat bijak itu. Menatap wajahnya disaat tidur seperti ini, membuatku sulit untuk mempertahankan kemarahan jika kami sedang berselisih paham.

Sejenak kuteteskan air mataku. Wanita ini begitu sabar mendampingiku, dalam susah dan senang kehidupan keluarga kami. Teringat saat pertama kali kami menikah, pekerjaan yang kujalani saat itu harus ku tinggalkan, karena sesuatu yang menurutku sangat prinsip, menyangkut sistem kerja yang diterapkan di perusahaan tempat ku bekerja. Saat itu usia pernikahan kami baru 3 hari. Dengan sabarnya dia berkata ”Ya, sabar aja bi.. rizki itu kan datangnya dari Allah, lewat jalan apapun juga kalau Allah telah menentukan maka pasti akan sampai juga ke kita..”

Hari demi hari yang mungkin menurutku menyulitkannya, dapat dihadapinya dengan sabar. Uang belanja yang tidak seberapa harus bisa dipotong untuk cicilan rumah dan cicilan motor second yang menjadi kebutuhan bagi kami karena posisi rumah kami yang tidak dijangkau kendaraan umum. Tapi hal itu tak membuatnya jadi berhenti berkreasi dalam memasak, dengan bahan seadanya tetap dapat dihasilkan menu masakan yang lezat menurutku. Hingga akhirnya kondisi keuangan keluarga kami mulai membaik seiring hadirnya buah hati kami. Walaupun tetap ada masa sulit yang harus dihadapinya, yaitu kesabarannya harus diuji lagi. Setelah seminggu anakku lahir, isteriku harus kehilangan ibunya, menghadap Allah SWT.

Alhamdulillah..
Tak terasa ramadhan tahun ini menjadi ramadhan ketiga dalam pernikahan kami. Kami harus mempersiapkannya lebih baik lagi, banyak target-target ramadhan tahun kemarin yang gagal kami capai. Mungkin karena kami kurang pandai mengatur waktu terutama saat-saat mulai hadirnya jundi kecil kami. Tapi tekad kembali kami kuatkan, bahwa ramadhan tahun ini harus menjadi ramadhan terbaik dalam hidup kami.

Sesaat ku tersentak dan tersadar dari lamunanku. Isteriku bangun dari tidurnya, seiring gema puji-pujian di masjid komplek terdengar merdu. Terimakasih isteriku.. terimakasih bidadari surgaku.. kau telah merelakan waktumu untuk menua bersamaku.. mendidik anak-anak kita agar tetap selalu memberikan manfaat.. untuk pengembangan umat.

Ya Allah bantu kami.. Jadikan Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terbaik dalam hidup kami.